![]() |
Tgk. Bukhari bersama Tgk. Muhamamd Al-Fadhil |
Kini pesantren kami diasuh oleh Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab yang terletak du Jalan Medan Banda Aceh, Jeunieb, Bireuen Provinsi Aceh
Di Pesantren saya ada sebuah Radio bernama Radio Yadara Fm, 92.8 Mhz, yang selalu menyiaarkan pengajian dan acara menarik lainnya. Kalau orang-orang para pecinta Radio Yadara menganal saya
dengan nama Save Al-Islam.
Pada suatu hari saya mendapat tugas dari pimpinan Radio untuk mengedit rekaman pengajian Abu MUDI, yaitu pimpinan Pesantren MUDI Mesra Samalanga. Rekaman yang saya edit nantinya akan disiarkan dalam ragam program radio Yadara.
Pada suatu hari saya mendapat tugas dari pimpinan Radio untuk mengedit rekaman pengajian Abu MUDI, yaitu pimpinan Pesantren MUDI Mesra Samalanga. Rekaman yang saya edit nantinya akan disiarkan dalam ragam program radio Yadara.
Kebetulan sekali pengajian yang disampaikan oleh Abu MUDI tersebut
adalah masalah Ilmu tawakkal, yaitu pembahsan Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya
Ulumuddin.
Setelah beberapa jam saya mendengar dengan seksama dan mengolah
audio dengan suara yang bagus, saya pun mendapatkan pelajaran yang sangat
berharga dari pengajian tersebut. Bahwasanya kita harus tawakkal, rezeki yang
menjadi jatah kita tidak akan menjadi milik orang lain.
Pagi itu saya berbelanja di pasar dekat dengan pesantren,
saya kehilanan uang sejumlah 100 ribu rupiah. Saat hendak mengmbil uang untuk
membayar belanjaan saya. Namun tercecernya uang itu tanpa saya sadari
sedikit pun. Setelah saya mencoba mencari dan tidak ketemu akhirnya saya
pasrahkan karena teringat kembali isi pengajian rekaman yang saya edit tadi
malam.
Sepulang saya dari pasar saya melanjutkan tugas menyirkan
pogram yang menjadi tugas di setiap pagi hari sampai dengan pukul 11.00 Wib menjelang
siang. Tiba-tiba ada seorang yang sedang melanjutkan perjalannannya di jalan
raya berhenti dan menuju ke lantai 2 studio radio yang saat itu saya yang
bertugas disitu.
Setelah menghadap saya, bapak itu menanyakan kepada saya
siapa yang bernama Save Al-Islam, dengan malu-,malu saya menjawab saya, “Save
Al-Islam itu nama saya pak”
“Ohya kebetulan sekali, ini sedilit sumbangan untuk Tengku”.
Kata bapak itu. Gak usah pak, saya berusaha menolaknya karena saya merasa tidak
enak aja menerima itu, akhirnya bapak intu memaksa saya untuk menarimamnya. Dan alhamdulillah
keajaiban rezeki menghampiriku dengan jumlah 700 ribu rupiah.
Saya sangat menyadarinya bahwa Allah mengirimkan rezeki itu
lantara ikhlaskan uang yang tercecer saya itu karena berusaha mengamalkan surah
tawakkal yang diajarkan oleh Abu MUDI dari kitab Ihya Ulumuddin.
Nah, semoga pengalaman ini menjadi Inspirasi bagi kita semua
untuk selalu tawakkal kepada Allah SWT dan memperbanyak sedekah, karena semua
itu hanyala milik Allah, merekalah yang beruntung yang bersedia tawakkal
ketika tidak ada dan bersedekah sewaktu ada. semoga kita menjadi hamba beruntung dunia dan akhirat.
Salut padamu👍👍👍👍👍💖💖💖💖
ReplyDelete