![]() |
Foto: Khairul Rijal, saat hadir sebagai peserta Training Leadership |
Oleh: Khairul Rizal Matang
Penulis adalah Pengurus Pemuda Kader Dakwah (PAKAD) Kecamatan Samalanga.
Diantara penyebab runtuhnya kekuatan sebuah peradaban diakibatkan oleh salah dalam perekrutan tim atau mitra kerja, kususnya tim kerja yang tidak memiliki kesamaan tujuan. Penjabaran lebih detail akan saya urai dalam beberapa contoh kasus berikut.
Runtuhnya keluarga saat suami/isteri salah "merektrut" isteri/suami tanpa analisa detail kecocokan sikap dan hal lain yang berkain dengan tujuan sebuah pernikah. Akibatnya, keluarga bisa runtuh dan tidak berhan. Andaipun bertahan mereka tidak mencapai tujuan dari sebuah pernikahan.
Begitu juga runtuhnya sebuah perusahaan saat para pekerjanya bertindak untuk tujuan pribadi dan bukan untuk tujuan dari perusaahan itu sendiri.
Demikian pula jika digunakan pola ini pada pada runtuhnya peradaban yabg besar seperti Kekuatan pemerintahan. Dalam hal ini para pengurus negara yang bertindak dan berfikir untuk tujuan pribadi. Mereka tidak memiliki tujuan untuk menjalankan amanah undang-undang pemerintahan itu sendiri.
Alhasil, setiap keruntuhan peradaban berawal dari kesalahan kita sendiri dan bukan orang lain karena kita yang salah memutuskan dalam merekrut tim/mitra kerja. Dalam hal bernegara, yang memiliki wewenang memilih pemimpin untuk mengurus negara adalah rakyat.
Maka jangan salahkan siapapun jika tujuan bernegara tidak terwujud jika sirakyat yang memilih pemimpin tidak dengan analisa yang tepat dalam memutuskan siapa yang dia pilih.
Saya berharap, rakyat Aceh memiliki kontruksi berfikir yang logis baik pada skala kecil maupun skala besar. Dengan demikian keputusan apapun yang diambil akan jauh dari resiko besar.
Semoga bermamfaat.
Post a Comment for "Konstruksi Berfikir Kritis, Pola Terhindar Dari Keruntuhan Peradaban"