![]() |
Abu Tumin dan Abiya Jeunieb |
Kontributor | Editor: Martunis, SH
Bireuen - Ulama Karismatik Aceh Teungku Muhammad Amin atau lebih dikenal Abu Tumin Blang Blahdeh termasuk ulama berpengaruh dan menjadi pelita bagi masyarakat Serambi Mekah.
Dan kini sosok pelita itu telah tiada, Abu Tumin wafat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Fauziah, Bireuen, Selasa (28/9/2022). Abu meninggal dunia pada usia 90 tahun setelah sempat dirawat.
Abu Tumin merupakan pimpinan pondok pesantren Dayah Al Madinatuddiniyah Babussalam Blang Bladeh, Bireuen. Almarhum dimakamkan di kompleks pesantren yang dipimpinnya.
Meninggalkan sejuta kisah dan cerita bagi murid dan rakyat Aceh.
Semasa hidup beliau pernah memberi wasiat kepada Abiya Jeunieb untuk disampaikan kepada masyarakat Aceh.
Dalam keadaan sakit abu menyampaikan tentang satu hadits ini melalui lisan Abiya Jeunieb.
Janganlah jadi orang yang ke lima. Rasulullah Saw bersabda ;
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ (رواه بيهقى)
“Nabi SAW bersabda ;
Jadilah engkau orang berilmu, atau
Orang yang menuntut ilmu, atau
Orang yang mau mendengarkan ilmu, atau
Orang yang menyukai ilmu. dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka” (HR. Baihaqi).
Rasul SAW memerintahkan umatnya menjadi ‘Alim (orang berilmu, guru, pengajar, ustad, kyai). Jika belum sanggup, jadilah Muta’allimaan (orang yang menuntut ilmu, murid, pelajar, santri) atau menjadi pendengar yang baik (Mustami’an), paling tidak menjadi Muhibban pecinta ilmu, simpatisan pengajian, donatur yayasan, lembaga dakwah dan pendidikan dengan harta, tenaga, atau pikiran, atau mendukung majelis-majelis ilmu
Rasul SAW menegaskan, jangan jadi orang yang kelima (Khoomisan), yaitu tidak jadi guru, murid, pendengar, juga tidak menjadi pecinta ilmu. Celakalah golongan kelima ini. “Fatahlik!” tegas beliau SAW.
Demikian secuil kisah yang disampaikan Abiya pada sebuah forum pengajian.
Semoga Allah senantiasa memberikan bimbingan, hidayah, dan petunjukNya pada kita semua supaya mampu mengikuti sesuai wasiat Abu Tu.
Juga kita doakan, semoga Allah angkat derajat Abu Tu disurga Allah bersama kekasihnya. Amin
Post a Comment for "Refleksi 1 Tahun Meninggalnya Sang Pelita Abu Tu Serta Wasiat Kepada Abiya Jeunieb"